Museum Geologi Bandung Jejak Warisan Bumi yang Megah

Posted on

Museum Geologi Bandung merupakan salah satu tujuan wisata yang cukup populer di Indonesia. Hadir sebagai bangunan bersejarah yang menawarkan daya tarik bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Selain sebagai destinasi wisata, museum ini juga menjadi salah satu tujuan study tour oleh para pelajar. Tidak hanya bersejarah, museum Geologi juga memiliki sifat edukasi yang sangat mendidik anak-anak.

Museum Geologi Bandung Jejak Warisan Bumi yang Megah
Youtube.com

Wisata Edukasi Museum Geologi Bandung

Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang mempunyai banyak sekali destinasi wisata edukasi. Salah satunya ialah museum Geologi yang lokasinya berada di Jl. Diponegoro Nomor 57 Bandung.

Ini adalah museum geologi pertama yang ada di Indonesia. Bahkan bangunan ini menjadi saksi bisu dari perkembangan ilmu geologi di Indonesia.

Sejarah Museum Geologi

Museum Geologi menjadi salah satu museum tertua yang ada di Indonesia. Museum Geologi ini dirancang oleh arsitek Belanda bernama Ir.H.M van Schouwenburg dengan gaya Art Deco menjadi bangunan modern pada masanya.

Selanjutnya diresmikan dengan nama Geologisch Laboratorium pada 16 Mei 1929. Ini bertepatan dengan penyelenggaraan The Fourth Pacific Science Congress yang terselenggara pada 16-25 Mei 1929 di Bandung.

Setelah kekuasaan Belanda berakhir, dan tergantikan oleh Jepang, maka museum ini berubah nama menjadi Chisitsu Chosasho.

Kini di saat Indonesia telah merdeka, museum ini pun dikelola oleh Djawatan Tambang dan Geologi. Museum Geologi ini pun sekarang menjadi salah satu pusat edukasi bagi publik yang ingin menyaksikan serta mengetahui berbagai koleksi geologi.

Daya Tarik Utama Museum Geologi

Museum Geologi Bandung ini menjadi rumah bagi berbagai koleksi yang memamerkan kekayaan geologi Tanah Air. Di dalamnya terdapat koleksi fosil-fosil yang sangat menarik.

Fosil tersebut terdiri dari fosil manusia purba, hewan purba hingga fosil tumbuhan. Dengan mengunjungi museum ini, wisatawan dapat melihat serta mempelajari lebih lanjut terkait dengan kehidupan di masa lalu.

Selain fosil, museum ini juga memamerkan berbagai koleksi jenis batuan serta mineral yang ditemukan di seluruh Indonesia. Wisatawan bisa belajar mengenai asal-usul, komposisi hingga karakteristik unik dari setiap spesimen.

Menariknya lagi, dengan mengunjungi museum ini, masyarakat juga dapat mempelajari tentang penyebab gempa bumi, mengetahui jenis-jenis gunung berapi hingga dampaknya bagi lingkungan serta kehidupan manusia.

Saat memasuki museum ini, wisatawan akan disambut dengan fosil Gajah Blora Elephas Hysudrindicus yang berada tepat di tengah aula.

Gajah jantan ini diperkirakan hidup sekitar 165 ribu tahun yang lalu, sebelum fosilnya ditemukan di distro Blora yakni pada tahun 2009. Menariknya, penemuan fosil ini sangat luar biasa karena 85% fosil masih tetap dalam keadaan utuh.

Terletak di lokasi yang cukup strategis, Museum Geologi Bandung sangat dekat dengan banyak lokasi pariwisata Kota Kembang. Salah satunya adalah Gedung Sate. Buka setiap hari Senin- Kamis pada pukul 08.00-16.00 WIB dan hari Sabtu-Minggu pada pukul 08.00-14.00. Perlu Anda ketahui bahwa wisata edukasi ini tutup setiap hari Jumat serta pada saat libur nasional.